Minggu, 04 Oktober 2015

Sarangi Ppajida Chinguya (Capter 2 )

Lee Ara 
Hong Jiso
Jung Wonwoo
Yoon Seohyun

Kim Min Ah















Aku terpaku, rasanya suhu tubuhku naik dan jantungku berdebar-debar, "Apa ini mimpi?" ucapku dalam hati, wonwoo menatapku akupun ikut menatapnya dan tiba-tiba rasanya ruangan ini memanas entahlah tapi di sudut ruangan ini penuh dengan ac, "bagai mana bisa ada orang setampan ini" ucapku dalam hati.

" kenapa kau menatapku seperti itu?" wonwoo membuka pembicaraan

"a,,a,,,aniya,,," ucapku terbatah"

" dan kenapa kau berkeringat? apa ac sebanyak ini tak cukup untuk membuatmu dingin?"

"a,,,a,,ani, sudahlah aku kesini ingin menemui sem" ucapku ketus agar menutupi rasa maluku ( sem itu seonsaengnim ya,,)

"sem baru saja pergi, ada urusan apa? kau bisa memberi tahu ku"

"kenapa aku harus memberi tahu mu? memang kau siapa"

"apa kau tidak tahu aku ini ketua member showcase,!" ucapnya dengan lantang

"ya...! bagai mana bisa?"

"tentu saja bisa, kaukan tau seberapa terkenalnya aku di daehagyo ini?"

"ah geure, oke aku hanya ingin menanyakan aku di tempatkan di kelompok mana,"

" lee ara,,, kau di kelompok 4, jika kau ingin tampil doble cari saja sem di ruang guru" diapun memasang earphonenya,dan berjalan menuju pintu,

"chogio,," teriakku

"mwo,,?" wonwoopun berbalik

"terimakasih," tanpa kata-kata wonwoo meninggalkan ku, akupun keruang guru untuk mencari sem, dan menanyakan apakah bisa aku tampil double, dan sem mengiyakan karna dilihat dari hasil tes kemarin nilai nyanyianku cukup untuk tampil di showcase, setelah itu akupun berlari ke atap mencari jiso, saat sampai di pintu atap ternyata pintunya terkunci, entah siapa yang menguncinya akupun cemas bagai mana kalau jiso terkunci di dalamnya aku mencoba menelfonnya tapi tak ada jawaban, akupun menelfon min ah menanyakan keberadaan jiso dan min ahpun tidak tahu, aku mulai cemas "Ada apa dengan hari ini,,,! kenapa hari ini tidak sesuai dengan perkiraan ku,,!!" teriakku, akupun berlari ke lapangan sepak bola berharap jiso ada di sana dan ternyata sia-sia jiso tidak ada, aku mencarinya ke ruang vokal dia juga tidak ada disana, aku mulai cemas, mata hari mulai tenggelam dan jiso belum ketemu juga, "mungkin benar jiso terkunci di atap, ah ottokhe,,!", tak lama kemudian min ah datang,

"kau masih mencari jiso?" tanyanya

"ne,,,"

"apa dari tadi dia tidak bersama mu? kau dan jisokan tidak menghadiri perkumopulan showcase? aku pikir kalian bersama."

"tidak setelah bertemu di atap aku meninggalkannya karna dia bilang ingin istirahat, tapi setelah aku kembali pintu atap malah terkunci,, ah,, ottokhe min ah-ya??"

"mwo?!! terkunci? bagai mana ini? ini sudah malam, apa kau sudah mencarinya ke seluruh tempat"

"ne,, gwa jiso opsoyo,, setauku dia juga belum makan seharian,, ayo kita kita ke pos satpam siapa tau satpam punya kuncinya"

"ah,, ani,,ani,, sebaiknya jangan kalau sampai satpam tahu kita sering menempati atap, habislah kita"

"ah matta,, lalu apa yang harus kita lakukan?"

"ayo kita ke atap siapa tahu pintunya bisa terbuka"

"ah tanpa kunci mana mungkin"

"sudahlah,, aku akan mencari cara untuk membukanya, kajja,,"

kamipun berlari menuju atap, sesampainya di atap pintunyapun masih tertutup, akupun mulai sangat cemas pada jiso, bagai mana jika tertjadi sesuatu padanya, dia juga tidak memakai pakaian tebal, bagai mana jika dia sangat kedinginan. tiba-tiba min ah memanggilku yang sedang duduk di tangga dan berdoa agar tidak terjadi sesuatu pada jiso, akupun lari menuju sofa, dan terkejutnya aku saat kembang api menghiasi langit malam, disana ada jiso yang sedang berdiri memegang setumpuk chocopie berhiaskan lilin yang indah.



akupun tercengang, entah apa yang ingin aku lakukan airmatakupun turun membasahi pipiku, jadi mereka mengerjai ku.

"Paboya.,,!! nappeun,,!! Apa kau tidak tau kekhawatiranku pada mu,,!! teganya kau,,!!" ucapku dengan keras badanku mulai melemas akupun jatuh dan mencoba menahan tangis ku, bagai mana tidak aku sangat khawatir dengan jiso sahabat ku yang sangat baik padaku, yang selalu ada saat ke adaan apapun, jiso menundukkan badannya dan masih memegang chocopie.

"geumane,, uljimayo,, aku ingin kita bersenang-senang saat ini, buatlah permintaan dan tiup lilin mu" ucap jiso sambil tersenyum, aku menuruti perintahnya dan saat ini juga kami membakar kembang api bersama, makan dan minum di atap bersama, aku benar-benar senang malam ini aku pikir jiso tidak mengingat ulang tahunku tapi ternyata dia ingin membuat pesta yang hanya ada kami bertiga, dia benar-benar ingin merayakan dengan sahabatnya saja, akupun melihat seoul dari atap daehagyo,ssangatlah indah, jiso dan min ah duduk berdua di sofa, aku melihat raut wajah min ah yang sangat serius, dia seperti terlihat sedikit kecewa tak lama kemudian min ah menatap ku, akupun cepat-cepat mengalihkan pandangan ku "ada apa dengan mereka berdua ucapku dalam hati, setelah menghabiskan malam di atap kamipun pulang di atas mobil benar-benar baru kali inilah kami tidak tertawa bersama, ada apa sebenarnya dengan mereka apa mereka menjalin kasih tanpa memberi tahuku? sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu akupun membuka pembicaraan.

"ada apa dengan kalian??"

"aniya,,," ucap min ah

"lalu kenapa tegang seperti ini?"

"tidak aku hanya memikirkan seragam apa yang akan ku buat untuk member showcase" ( oh iya aku bilang member showcase, itu orang-orang yang mengikuti showcase ya)

"lalu jiso?"

"ah aku memikirkan lagu apa yang aku bawakan nanti karna aku akan solo dan juga dance singing"

"oh,, jadi begitu aku juga akan solo, dan dance,,"

"BENARKAH?!" ucap jiso dan min ah bersamaan

"ne,, kenapa kalian sekaget itu?"

"aku hanya tidak tau kau akan tampil solo di showcase?" ucap min ah

"sem bilang nilai ku sangat cukup untuk solo jadi aku di perbolehkan solo"

"ah daebak,!"

"ayo mulai sekarang kita berlatih dengan keras untuk itu,!!"

"FIGHTING!!"

akupun sampai rumah, sesampaiku di kamar akupun langsung membuka laptopku dan mulai mengecek sns ku, setelah ku periksa begitu banyak yang mengucapkan ucapan saengill untukku, satu akun yang membuat ku tercengang,

jung wonwoo

saengil chukhahaeyo lee ara, aku berharap hari ini kau sangat bahagia dan maaf aku mengam bil nomor ponsel mu untuk keperluan.

aku kaget tak lama kemudian handphone ku berbunyi ternyata itu sms dari wonwoo akupun sangat kaget aku rasa hari ini aku mendapat jackpot berkali-kali. setelah lama smsan dengan wonwoo akupun tidur karna bsok pagi kami harus latihan untuk showcase.

keesokan harinya seperti biasa aku di jemput jiso dan min ah.

"wah kau sangat cantik hari ini " ucap min ah

" benarkah? biasa saja"

"aku rasa kau terlihat sangat bahagia, ada apa?"

"ah matta, aku belum cerita, tadi malam aku saling membalas pesan dengan wonwoo oppa, ah dia benar-benar baik padaku"

"apa kau yakin dia sangat baik?" sambung jiso

"tentu saja,"

"eh jangan senang dulu apa kau lupa kalau dia namcinnya seohyun?" sambungnya

"mereka tidak berpacaran, wonwoo hanya menganggapnya adik selama ini"

"benarkah? akurasa tidak seperti itu"ucap min ah

" geumanhe,, ada apa dengan kalian, kenpa sekarang kalian memojokkan ku?"

"ANIYO" uscap jiso dan min ah dengan bersamaan

"dan kenapa kalian begitu heboh" akupun mengalihkan pandanganku keluar jendela lalu jiso dan min ah melanjutkan aktifitasnya yaitu jiso menyetir dan min ah bermain iphonenya, setibanya di daehagyo kami berpencar kembali aku dan jiso ketempat latihan sedangkan min ah ke tempat desain.
di tempat latihan aku selalu bersama dengan wonwoo, dia melatihku dan juga mengajak ku bercanda, dia tidak sedingin yang aku perkirakan, dia sangat baik padaku, dan entah kenapa aku merasa jiso menatapku dan wonwoo dengan tatapan yang tajam, akupun menatapnya heran, mungkin hanya perasaanku saja, saat istirahat wonwoo mengajakku ke kantin dan akupun menerima tawarannya,

_________________________________________________________________________________

satuminggu berlalu hubungan ku dengan wonwoo semakin dekat dan aku rasa wonwoo sangat memberikan ku perhatian lebih saat ini, dan seohyun semakin membenciku saja tapi kelihatannya dia dan jisu mulai sangat dekat, akupun semakin santai menghadapi kelakuan seohyun, aku dan wonwoo sering keluar bersama, foto bersama bahkan aku sering memasukkan foto kami berdua ke dalam sns ku, sama halnya dengan wonwoo dia juga sering memasukkan foto kami, aku semakin jarang bersama dengan jiso dan min ah saat di daehagyo, bahkan kami hanya bersana saat berangkat ke daehag dan pulang, tapi dengan jiso lain aku juga pergi dan pulang kerja bersamanya, tapi itu jarang karna wonwoo sering mengantarku pulang pergi saat aku bekerja. hari ini kami berlatih sangat keras bagai mana tidak seminggu lagi adalah showcase, kami harus memberikan yang terbaik karna showcase ini sudah di undur selama 2 minggu.

"apa kau sangat lelah?" tanya wonwoo

"hmm" jawabku sambil mengangguk

"chankamman,, aku akan membelikan mu minum"

"ne,, gomawoyo oppa" ucapku sambil tersenyum, tak lama kemudian wonwoo kembali dengan 2 cola dan sepaket ayam, dari kejauhan aku melihat jiso yang memegang 2 pocari di tangannya dia terlihat ingin ke arahku tapi entah mengapa dia tidak jadi karna keduluan wonwoo, diapun memberikan minuman itu untuk seohyun dia juga memberikannya sambil tersenyum, entah kenapa saat itu aku sangat kangen dengan jiso, aku mencoba menghampirinya, sebelum menghampiri jiso aku berpamitan dengan wonwoo.

"apa kau sudah makan?" tanyaku pada jiso

"sudah" jawabnya singkat

"ah syukurlah. apa tugas mu sudah selesai?"

"sudah"

"apa aku boleh berangkat kerja dengan mu"

"TAK BOLEH..! JISO IS MINE" ketus seohyun

"ya hwang jiso..! aku bertanya padamu"

"kau seudah tahu jawabannya." jawabnya dan membuatku tak percaya aku menatap mereka dengan bergantian.

"apa kalian berpacaran sekarang? sejak kapan kenapa aku tidak tahu?"

"ya..! lee ara aku tidak pernah menanyakan mu dengan wonwoo oppa jadi pergi sana! jangan ganggu kami..!" sambung seohyun

"ah,, geure,," aku sedikit kecewa dengan jiso kenapa tiba-tiba seperti ini, aku merasa kacau tapi aku tetap ingin terlihat kuat di depan mereka. setelah latihan akun diantar oleh wonwoo oppa dia mengantarku hingga ke depan gerbang.

"jaljayo,," ucapnya sambil tersenyum

"ne,, gomawoyo oppa,, neo do" akupun membalas senyumannya aku berjalan menuju gerbang,

"ah,, ara-ya" akupun berbalik, wonwoo mendekatiku dan memegang pipiku akupun kaget mataku mulai membesar, dia mencium kening ku dan tersenyum

"gomawo,," sambungnya setelah itu dia masuk ke mobilnya dan meninggalkanku yang masih kaget, akupun masuk dan menuju kamar ku, setelah masuk kamar aku berfikir, kenapa perasaan ku tak sebahagia dulu? padahal aku sangat menyukai wonwoo dan sekarang dia juga menyukai ku tapi kenapa akau masih tak begitu bahagia?, aku memikirkan jiso dan seohyun lagi dan membuatku semakin tak karuan aku mencoba menelfon min ah, meminta maaf padanya dan juga menanyakan hubungan jiso dan seohun tapi min ah tak tau sama sekali dia juga tak sempat menanyakan itu pada jiso. aku mulai mengelilingi kamarku dan membuka sns ku berharap mendapatkan petunjuk dari sns jiso atau seohyun dan yang benar saja aku melihat foto mereka saat sedang makan bersama, lalu tiba-tiba saja aku ingin membanting handphone ku.

"aaaaahhh..!!!" teriakku " ada apa dengan ku, seharusnya aku sangat senang karna wonwoo oppa mencium kening ku lalu kenapa aku sangat envy melihat foto jiso dan seohyun..! ahhh,,,!!! apa yang sebenarnya aku lakukan,,!!" teriakku lagi.











sampai sini dulu ya capter 2 nya :) tunggu kelanjutannya lagi ya :) dan jika cerita sudah mulai tak karuan tolong komenjuseyo :D dan jika kalian suka tolong komen juga ya :D 감사합니다,안녕





Tidak ada komentar:

Posting Komentar