Selasa, 15 Desember 2015

Biarkan aku berjuang (BSW)



Aku ingin berlari ke tengah hujan agar dapat menangis sepuasnya tanpa ada yang mengetahui bahwa aku sedang meneteskan begitu banyak air mata, entah sampaikapan aku akan seperti ini, setiap malam menangisi sesuatu yang tak mungkin akan kembali padaku, apa perasaan mu masih seperti dulu? kenapa kamu begitu terlihat takut berada di dekat ku? tidak bisakah kita menjalin hubungan? bukan sebagai kekasih tapi sebagai sahabat, apakah itu permintaan yang begitu berat untuk mu? tak bisakah kau tak menjaga jarak dengan ku? aku iri pada semua teman mu mereka begitu beruntung dapat melihat mu dari jarak yang begitu dekat, melihat tawa dan senyummu dengan begitu jelas, sedangkan aku, aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan, aku benci hari libur, karna aku tak dapat melihat mu di hari itu.


     kau tahu betapa memalukannya saat aku harus memberi tahu mu bahwa aku masih belum bisa untuk melepaskan mu? dan kau sama sekali tidak memperdulikan ku, perasaan ku sakit saat ini bahkan ia mengajak fisikku juga, tapi kau malah terlihat sama sekali tak peduli, apa ini lucu untuk mu? perasaan ku mengalahkan rasa malu, gengsi dan egoisku. aku sadar kita tak akan bisa kembali seperti sebelumnya, kita tak akan bisa saling berpegangan tangan, saling menguatkan, dan saling menyemangati satu sama lain. tapi apa salahku jika aku masih menyimpan perasaan ini untuk mu? aku bahkan mencoba menyibukkan diri, aku bahkan berusaha keras untuk melupakan mu untuk sejenak, tapi bukannya lupa aku malah semakin memikirkan mu, maaf aku selalu membuat mu tak nyaman, aku hanya tidak ingin menjadi seseorang yang munafik.


kau mengajariku banyak hal, kau membuat ku merasa spesial, di hargai dan kau bisa menerima sifatku yang kadang kekanak-kanakan ini, aku hanya bisa berdoa agar kau bisa tetap sehat dan kuat dalam menghadapi kerasnya hidup ini, aku percaya kau bisa melewati semua rintangan yang terlihat maupun tak terlihat, karna aku percaya tuhan akan memelukmu dengan doaku saat kau sedang jatuh. 

tolong jangan membenciku, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku adalah seseorang yang selalu memegang erat kata-kata ku, aku tidak semudah itu untuk mundur, ini bukan saat yang tepat untuk mundur, walaupun kita sudah tidak dalam hubungan sebagai kekasih tapi biarkanlah aku berjuang agar kau bisa menjadi sahabat ku kelak(?), suatu saat jika kau merangkul beban yang begitu berat datanglah, kau tahu dimana aku berada dan aku akan selalu di sini dan memberikan mu semangat :) 

cinta tapi beda (BSW)




   Mengapa Tuhan menjatuhkan hatiku pada mu? aku bahkan tahu bahwa kita tak akan pernah menjadi satu tapi seiring berjalannya waktu aku bahkan lupa dengan itu, aku bahkan lupa dengan perbedaan yang jelas adanya yang suatu saat akan menjadi masalah besar untuk kita :') , sedang apa kau disana? apa tidurmu nyenyak setiap malam? apa kau sekarang bahagia? aku merindukanmu, merindukan perhatianmu, merindukan tawa dan senyum mu, merindukan kedatangan mu, apa keputusan kita untuk mengakhiri semuanya adalah hal yang terbaik?? kenapa perbedaan keyakinan menjadi kendala ? jika iya,  mengapa Tuhan membuat kita jatuh cinta? dan pada akhirnya kita harus berpisah,aku tersiksa, mengapa sesakit ini hanya untuk mengakhiri hubungan dengan mu? mengapa tersiksa seperti ini hanya untuk melepaskan mu? 
.

   aku masih di sini ditempat ku, jika kau merindukan ku datanglah, jika kau sudah lelah dengan semua sandiwara mereka kepada mu datanglah bersandarlah di bahuku, walau bukan sebagai kekasih tapi itu sudah sangat membuatku bahagia, menjadi temanmu saja aku tak apa, asal kau tak akan pernah terluka lagi karna ku (?) aku menyayangi mu, entah sampai kapan perasaan ini akan berlanjut, tapi tolong tetaplah seperti itu, tetaplah tersenyum padaku, karna kau adalah seseorang yang berharga untukku, kuatlah apapun yang kau alami nantinya, karna aku sudah tak berada di sampingmu lagi aku semakin khawatir tiap harinya akankah kau baik-baik saja di sana?, jika kau lelah berhentilah untuk berpura-pura kuat.

  kini aku mengerti, mengapa kau melakukan ini padaku, tapi bukankah ini akan membuat kita semakin sulit melupakan satu sama lain?, kata-kata yang selalu kau ucapkan membuatku begitu bahagia pernah memiliki mu, "aku juga senang dengan takdir yang mempertemukan ku pada mu", apa kita tak bisa menyatu kembali? apa kau tahu apa yang aku rasakan saat ini? apa kau tahu seberapa keras aku mencoba untuk tetap terlihat kuat di depan mu? 


    Tolonglah tetap membawa namaku dalam membaca bacaan alkitapmu seiring ketika aku menyebut namamu dalam sholat lima waktuku, bukankah berpura-pura seakan semua tak pernah terjadi adalah hal yang paling menyakitkan untuk di lewati?, bisakah kita bertukar peran? kau sebagai perindu dan aku sebagai yang tak mau tahu. entah ke tidak mau tahuan mu itu adalah cara agar aku melupakan mu atau memang kau sudah tak peduli lagi dengan ku. 

   Tuhan tolong jaga dia, dia yang masih ada dalam hati ini dia yang namanya masih ku ucapkan dalam setiap doaku, yang sosoknya masih ku rindukan, tolong jaga dia jangan biarkan seseorang menyakitinya Tuhan, apa aku salah mencintai seseorang yang beda keyakinan denganku? apa aku salah meminta dia kembali padaku? indahnya ciptaan mu Tuhan , tapi apa aku yang bukan hamba Yesus boleh mencintai umatnya? apa dayaku selain meminta mu pada tuhanku dalam setiap shalat ku? apa aku juga harus memintamu pada tuhan mu? apa Ia akan mengembalikan mu padaku? dan juga apa Tuhanku akan mengizinkan kita bertemu kembali? ketahuilah sampai detik ini aku masih menyayangi mu. :')












     


   


Kamis, 08 Oktober 2015

Sarangi Ppajida Chinguya (Capter 3 )


Lee Ara 
Hong Jiso
Jung Wonwoo
Yoon Seohyun

Kim Min Ah
















 Showcase semakin dekat aku dan wonwoo semakin berlatih dengan keras, dan aku melihat jiso dan seohyun semakin dekat saja, itu membuatku sangat sedih, bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku, semakin aku dekat dengan wonwoo aku semakin merasa kehilangan seseorang, bukankah aku menyukai wonwoo, lalu apa yang sebenarnya hilang dariku? terkadang aku mengingat sedikit memori tentang aku dan jiso, apa aku kehilangan jiso? tak mungkin dia adalah sahabat ku, dimanapun aku berada dia juga berada di tempat yang sama dengan ku, itulah yang ku tahu selama ini.

di tempat latihan sem memanggil kami untuk melakukan latihan di atas panggung, setelah latihan akupun menuju atap aku mengingat saat-saat kami ber3 bersama-sama, "kenapa jadi seperti ini" gumamku dengan raut wajah kecewa, iya kecewa pada diriku sendiri, seharusnya aku lebih bisa membagi waktuku untuk sahabatku juga, tak lama kemudian aku merasa ada seseorang di belakangku, akupun membalik badanku.

"jiso-ya,,"

"oh,, ara-ya,,"

"kenapa kau ada disni, ani,,ani,, maksudku mana seohyun?"

"seohyun? dia pulang"

"kenapa kau tidak mengantarnya pulang?"

"tidak" jiso membalik badannya dan melangkah pergi.

"chankammanyeo jiso-ya..!" teriakku dengan sedikit nada tinggi, jiso menghentikan langkahnya tanpa berbalik. "i miss you" sambungku, tapi jiso meninggalkanku begitu saja tanpa berkata apa-apa
"chinguya" sambungku dengan nada sedih. bagaimana bisa dia begitu dingin, kami sudah mengenal satu sama lain tapi aku seperti tidak mengenali jiso yang sekarang ini.

Dua hari sebelum showcase aku fokus pada penampilanku nantinya tanpa memikirkan semua masalahku tepatnya semua tentang perasaanku, setelah itu min ah datang dan memberiku kostum yang akanku kenakan nantinya, akupun menceritakan semuanya pada min ah.

"gwenchanayo ara-ya?"

"ne,,"

"jangan marah ya dengan pernyataan ku, ( aku mengangguk) aku rasa kau menyukai jiso"

"MWO,,! apa maksudmu? "

"ne,, aku rasa kau menyukainya bukan sebagai sahabat, tapi sebagai laki-laki"

"mana mungkin,,,"

"itulah yang aku lihat"

"ah min ah ya,, ottokhe??"

"na do mollaseo"

"ahh,,, paboya,, lee ara pabo" ucapku sambil memukuli kepala ku.
bagai mana bisa aku menyukai jiso, dia sahabatku, dia adalah orang yang berada di belakangku saat bahagia dan berada di depanku saat aku bersedih, bagai mana bisa aku menyukainya, bukankah aku menyukai wonwoo.

_________________________________________________________________________________

Showcase di mulai, aku dan yanglainnya berkumpul sambil menunggu giliran masing-masing, penampilan yang paling aku tunggu-tunggu adalah penampilan dari jiso, lagu apa yang ia bawakan saat solo dan dance, akupun menunggu, setelah jiso di atas panggung ia menyanyikan lagu dari DAY6- CONGRATULATION semua penonton bertepuk tangan, penampilannya begitu memukau, sampailah saat penampilan ku, aku menyanyikan lagu dari AFTERSCHOOL- BECAUSE OF YOU (remake ver)

I never forget you boy
I never forget you boy
He eojinji beolsseo myeot nyeoni jinatneunji molla
Geudae saenggak manhamyeon jakku nunmul man heulleo
Oneul ttara wae geureohke niga bogo peulkka
Chang bakkwi bissoriga nae mameul heundeureo nwa
Sarang haji malgeol geuraesseo jeong juji malgeol geuraesseo
Butjapji malgeol geuraesseo wae ireohke na honja apa
Sarang haji malgeol geuraesseo jeong juji malgeol geuraesseo
Ije eotteokhae geudael ijeulsu eobseo
Neo ttaemune manhido ureosseo (Maeil bam nan)
Neo ttaemune manhido useosseo
(Geudae ttaemune)
Neo ttaemune sarangeul mideosseo
Neo ttaemune, neo ttaemune, moduda ilheosseo
Jeongmal dap dap daphae
Gap gap gaphae,
Mak mak makhae
Neo eobtneun sesangi
Nae malmameul sshibeo nohgo
Jajonsim jit balba nohgo
Nae mameul jjijeo nohgo
Wae nareul tteonaga
Geunaldo biga wasseotji
Hanchameul geudaen mareobshi
Nareul bara bogiman haesseo
Heundeulli neun nunbitgwa aesseo
Jitneun eosaekhan misoga
Ibyeoreul yaegi haejweo
Sarang haji malgeol geuraesseo jeongjuji malgeol geuraesseo
Butjapji malgeol geuraesseo
Sarang haji malgeol geuraesseo jeongjuji malgeol geuraesseo
I never forget you
Neo ttaemune manhido ureosseo
(Maeil bam nan)
Neo ttaemune manhido useosseo
(No no)
Neo ttaemune sarangeul mideosseo
Neo ttaemune, neo ttaemune, moduda ilheosseo
I miss you, I need you
Kkum sogeseon ajikdo I’m with you
I miss you, (I miss you)
I need you, (I need you)
Shiganeul dwi deollyeo wanna kiss you again, my boy
Uh hohhh oh ooo… ~
(Neo ttaemune na~~)
Jeongmal dap dap daphae
Gap gap gaphae, Mak mak makhae
Nooo noo~
Neo eobtneun sesangi
Nae malmameul sshibeo nohgo (sshibeo nohgo)
Jajonsim jit balba nohgo ( balba nohgo uh~)
Nae mameul jjijeo nohgo wae nareul tteonaga (Yeah~)
Oeh uuu…
Neo ttaemune
sembari aku bernyanyi aku mengingat semua kenangan ku bersama jiso, air matakupun mulai turun, aku tak dapat menahannya, setelah laguku selesai akupun menuruni panggung dengan perlahan,setelah sampai di bawah akupun berlari, wonwoo memanggilku, akupun masih terus berlari, dari kejauhan jiso melihatku, min ah mencoba menghentikanku tapi aku tidak menghentikan langkahku, aku berlari menuju atap daehag dan berteriak sekencang mungkin."ada apa dengan ku,,,!! ya hong jiso!!!! bisahkah kau tak membuatku tersiksa, aku merasa kau sangat jauh saat ini,,!!!"
teriakku dan tangiskupun semakin menjadi-jadi, aku menyesali semua perbuatanku yang melupakannya dan membuatnya tersiksa oleh sikap ku, setelah lama berada di atap aku menyusuri setiap tempat yang kami lewati dengan candaan kami dulu, lalu aku kembali ke sofa dan mengenang semuanya, "apa persahabatan kita hanya sampai sini" keluhku, akupun beranjak menuju pintu dan betapa kagetnya aku orang yang berada di hadapanku adalah jiso, aku menatapnya dalam, dia juga menatapku dengan tatapan yang sama.
"ada apa dengan mu? matamu membengkak badanmu panas, bibirmu begitu pucat, dan tak biasanya kau menolah bibimbap buatan eommamu," ucapnya dengan nada khawatir
"entahlah aku hanya tak ingin memakan apapun" 
"ya lee ara kau pasti akan membuat semua orang khawatir, ayolah makan saja, jika tidak kau tak akan sembuh, jebalyo lee ara,, jangan seperti ini" sambungnya dengan nada sedih
" min ah-ya,,,," akupun melihat min ah dan airmataku mulai membasahi pipiku, "apa yang harus aku lakukan? aku jatuh cinta pada jiso " aku mulai menangis dan menyandarkan kepalaku ke bahu min ah, min ah memelukku.
"dia juga,, dia juga sangat mencintaimu ara-ya"
"ani,, dia mencintai seohyun, aku melihatnya seohyun mengecup bibirnya, dan dia hanya diam saja"
"dia diam karna dia kaget seohyun tiba-tiba menciumnya di depan mu, dia sangat ingin kau bahagia dengan wonwoo walau dia sendiri begitu sakit, apa kau tahu sejak di bangku smp ia telah menyukai mu, tapi ia tindak ingin memberi tahumu karna ia takut kau akan memutuskan pertemananmu dengannya, ia juga masuk ke jurusan seni musik dan tari hanya karna ingin bersama mu, memilih bekerja karna ingin melindungimu, yang aku tahu dia tak pernah berhenti menyukai mu ara-ya," aku terdiam, tangisku semaki menjadi, min ahpun ikut menangis, "jiso-ya apa kau benar-benar tersiksa karena ku?" ucapku masih dalam pelukan min ah.
keesokan harinya walaupun aku tidak begitu sembuh aku memaksakan diri untuk masuk ke kampus,  aku masih begitu pucat untuk terlihat baik-baik saja. min ah bertanya apa aku akan baik-baik saja dan aku menjawab iya, aku masih bisa berjalan menuju kelasku, min ah tak membiarkanku berjalan ke kelas sendirian ia mengantar ku menuju kelas, sesampaiku di kelas aku langsung menuju bangku ku karna ada sem di depan, aku merasa jiso menatapku aku tetap fokus pada apa yang di terangkan oleh sem, setelah jam selesai aku melihat ke arah bangku jiso, dan dia sudah tak ada disana aku mencarinya ke atap dan tebakanku benar ia berada di atap, dia sedang berdiri dan memandang langit, aku hanya diam di belakangnya tak lama kemudian ia membalik badannya.
"ara-ya"
"PABOYA..!!!" teriakku
"mianhae"
"paboya,, nappeunom..!!" aku perlahan melangkah mendekati jiso, dan memukul bahunya. "nappeunnom,,! bagaimana bisa kau melakukan ini padaku,," 
"mian" hanya itu yang terucap dari bibir seorang jiso
"kenapa kau tak memberi tahuku sejak awal?!! kenapa kau menyakiti dirimu sendiri?!! kenapa,,!!"
" karna aku tak ingin jauh dari mu, aku tidak memberi tahumu sejak awal karna aku tak ingin kau menjauhi ku, aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku sendiri ara-ya,,"
"walau pada akhirnya kau melukai dirimusendiri? iya? dan sekarang kau melukai ku jiso-ya,,!!" sambungku.
"mianhae"
"paboya,,,,!! apa yang harus aku lakukan,"
"tetaplah bahagia ara-ya"
"mwo,,," aku menatap jiso dalam.
"yang aku butuhkan adalah kebahagiaan mu, kau adalah segalanya bagiku, aku tak pernah menjauh sedikitpun dari mu, aku selalu berada di belakang mu, hanya saja sekarang aku terlalu jauh di belakang mu sehingga terkadang aku selalu kehilangan mu, aku bahagia saat melihat mu tertawa bersama orang yang kau sukai, walau hatiku harus menahan sakit yang begitu dalam, tapi itu bukan apa-apa di bandingkan rasa sayangku itu hanya sebuah titik hitam di kertas putih yang bersih"
"jiso-ya,,," air mataku tak dapat lagi ku tahan.
"uljima,, aku tak ingin melihatmu menangis, hatiku sangat sakit melihatmu seperti ini"
"apa yang harus aku lakukan jiso-ya,, sekarang aku merasakan betapa berharganya kau untukku,, aku bahkan tak melihat mu sebagai sahabat, setiapkali aku melihatmu tertawa, hatiku selalu bergetar, apa yang harus aku lakukan jiso,, aku tak ingin merusak hubungan mu dengan seohyun.,,"
"aku dan seohyun tak mempunyai hubungan apapun, hanya saja ia menciumku untuk membuat wonwoo cemburu, bukannya cemburu wonwoo malah mencampakannya sekarang,"
"mwo lalu tentang hari ulang tahunku, apa yang kau bicarakan dengan min ah,?"
"ah itu,,, cobalah kau tanya pada min ah nanti,, mianhae ara-ya,"
"ne,, na do mianhae,," saat aku ingin bicara lagi tiba-tiba saja seohyun menelfon jiso, meminta tolong karna  ada seseorang yang merusak mobilnya.
"aku akan ke seohyun, apakah kau mau ikut?"
"ne,, " kamipun berlari menuju alamat yang di sampaikan seohyun, setelah kami sampai di tempat seohyun, aku dan jiso kaget betapa berantakan dan kotornya mobil seohyun, 
" apa yang terjadi?" ucapku 
" entahlah,, aku hanya masuk ketoko itu sebentar, setelah keluar mobilku sudah seperti ini,,," jawabnya dengan raut wajah sangan kebingungan.
"chankamman, aku akan membelikanmu minum," akupun berlari menuju toko di sebrang dan membeli 2 botol air mineral untuk seohyun dan jiso. " minumlah dulu," sambungku, seohyunpun meminum air itu, tak lama kemudian dia sadar bahwa yang dari tadi mengajaknya bicara adalah seseorang yang tak pernah di sukainya.










cerita mulai tak jelas??? entahlah mungkin karna aku sudah sangat mengantuk saat mengetiknya,, so jangan lupa tinggalkan komentar anda :) 감사합니다,안녕 

"ada apa dengan mu? mengapa kau kemari?" ucapku 

"aku hanya ingin beristirahat di sini,,"

"hmm geure, aku akan pergi beristirahatlah,," akupun melangkah meninggalkan jiso, tapi tiba" saja ia memelukku dari belakang akupun menggoyangkan badanku dengan pelan bermaksud agar iya melepaskan pelukannya, tapi bukannya melepaskan pelukannya ia malah memperkuatnya.

"jebal, diamlah sebentar saja,, aku merindukanmu" ucapnya yang membuatku kaget dan tak bisa berkata-kata. spontan aku melepaskan pelukan jiso dan berlari ke depan perpustakaan.

"ada apa denganku kenapa tiba-tiba jantungku rasanya ingin meledak, ah,,, apa yang terjadi padaku," ucapku sambil menyandar di tembok.

" ternyata kau disini,, aku mencari mu,," ucap seseorang yang suaranya sudah tak asing lagi bagiku.

"oh oppa, mian aku hanya ingin sendirian tadi" jawabku

"ne,, gwenchana,, ternyata suaramu bagus juga ya,,"

"benarkah? akurasa tidak seperti itu,," jawabku sambil mencoba tersenyum kembali.

"tentu saja, aku baru mendengar suara yang seindah itu,,, teruslah bekerja keras oke,,," ucap wonwoo sambil mengelus kepalaku, tak lama kemudian seseorang menghampiri kami.

"mana jiso? " tanyanya

"entahlah kami tidak melihatnya dari tadi," jawab wonwoo

"aku tidak bertanya pada mu, aku bertanya dengan sahabatnya ini, eh alias mantan sahabatnya ini" ucapnya ketus.

" dia,,,,," belum selesai aku berbicara jiso sudah berada di depan tangga dan memanggil seohyun.

" yoon seohyun,,," panggilnya, kamipun menoleh.

"ah,, jiso-ya,,, kau tadi sangat keren aku menyukainya," ucapnya sembari menuju jiso, tak lama kemudian ia mengecum bibir jiso, di hadapan kami. tentu saja itu membuat kami kaget, tak hanya aku dan wonwoo, jiso pun hanya diam, walau kecupannya hanya sebentar tapi rasanya dadaku terasa di iris-iris, akupun berusaha sekuat mungkin untuk terlihat tegar di hadapan mereka.

"apa yang baru saja kau lakukan?" ucap jiso.

"itu hadiah dariku karna telah membuatku terkesan,," jawab seohyun dengan nada yang sedikit manja.

"apa kalian bisa melihat, kami berada di sini, bagai mana bisa kalian melakukan itu di depan kami?" sambung wonwoo.

"wae?? apa kau keberatan, lakukan saja pada pasangan mu juga, OPPA" ucap seohyun dengan nada sedikit meremehkan.

"kami tidak ingin melakukan itu, hanya karna ingin membuat seseorang iri,," balas wonwoo, sambil memandang seohyun tajam, dan menarik tanyanku melewati mereka, jiso menatapku dengan iba, aku yang masih mengigat kejadian itu, tidak melihat jiso sama sekali, wonwoo mengantar ku pulang iya juga berpesan agar aku beristirahat. sesampaiku di kamar, aku menatapi foto ku dengan min ah dan juga jiso, "aku tidak tahu sejak kapan, tapi saat ini hatiku teriris saat melihatmu dengan seohyun, apa kau juga menyukainya? bisakah kau menatapku sebagai gadis, dan bukan sahabat mu? aku hanya ingin bilang sarangi ppajida chinguya" akupun menangis sepanjang malam mengingat semua kenangan ku dengan jiso dan kecupan yang di berikan seohyun untuknya. 

keesokan harinya aku tak masuk kuliah karna sakit, dokter sudah memeriksaku dam memberikanku obat, eomma membuatkanku bibimbab, tapi aku tak memakannya aku rasa nafsu makanku menurun aku hanya tidur seharian, eomma selalu mengantarkan makanan untukku dan menyuruhku makan tapi aku sama sekali tak mengunyah apapun, obatku pun tak ku minum tak lama setelah eomma mengantarkanku makanan min ah datang.


































Minggu, 04 Oktober 2015

Sarangi Ppajida Chinguya (Capter 2 )

Lee Ara 
Hong Jiso
Jung Wonwoo
Yoon Seohyun

Kim Min Ah















Aku terpaku, rasanya suhu tubuhku naik dan jantungku berdebar-debar, "Apa ini mimpi?" ucapku dalam hati, wonwoo menatapku akupun ikut menatapnya dan tiba-tiba rasanya ruangan ini memanas entahlah tapi di sudut ruangan ini penuh dengan ac, "bagai mana bisa ada orang setampan ini" ucapku dalam hati.

" kenapa kau menatapku seperti itu?" wonwoo membuka pembicaraan

"a,,a,,,aniya,,," ucapku terbatah"

" dan kenapa kau berkeringat? apa ac sebanyak ini tak cukup untuk membuatmu dingin?"

"a,,,a,,ani, sudahlah aku kesini ingin menemui sem" ucapku ketus agar menutupi rasa maluku ( sem itu seonsaengnim ya,,)

"sem baru saja pergi, ada urusan apa? kau bisa memberi tahu ku"

"kenapa aku harus memberi tahu mu? memang kau siapa"

"apa kau tidak tahu aku ini ketua member showcase,!" ucapnya dengan lantang

"ya...! bagai mana bisa?"

"tentu saja bisa, kaukan tau seberapa terkenalnya aku di daehagyo ini?"

"ah geure, oke aku hanya ingin menanyakan aku di tempatkan di kelompok mana,"

" lee ara,,, kau di kelompok 4, jika kau ingin tampil doble cari saja sem di ruang guru" diapun memasang earphonenya,dan berjalan menuju pintu,

"chogio,," teriakku

"mwo,,?" wonwoopun berbalik

"terimakasih," tanpa kata-kata wonwoo meninggalkan ku, akupun keruang guru untuk mencari sem, dan menanyakan apakah bisa aku tampil double, dan sem mengiyakan karna dilihat dari hasil tes kemarin nilai nyanyianku cukup untuk tampil di showcase, setelah itu akupun berlari ke atap mencari jiso, saat sampai di pintu atap ternyata pintunya terkunci, entah siapa yang menguncinya akupun cemas bagai mana kalau jiso terkunci di dalamnya aku mencoba menelfonnya tapi tak ada jawaban, akupun menelfon min ah menanyakan keberadaan jiso dan min ahpun tidak tahu, aku mulai cemas "Ada apa dengan hari ini,,,! kenapa hari ini tidak sesuai dengan perkiraan ku,,!!" teriakku, akupun berlari ke lapangan sepak bola berharap jiso ada di sana dan ternyata sia-sia jiso tidak ada, aku mencarinya ke ruang vokal dia juga tidak ada disana, aku mulai cemas, mata hari mulai tenggelam dan jiso belum ketemu juga, "mungkin benar jiso terkunci di atap, ah ottokhe,,!", tak lama kemudian min ah datang,

"kau masih mencari jiso?" tanyanya

"ne,,,"

"apa dari tadi dia tidak bersama mu? kau dan jisokan tidak menghadiri perkumopulan showcase? aku pikir kalian bersama."

"tidak setelah bertemu di atap aku meninggalkannya karna dia bilang ingin istirahat, tapi setelah aku kembali pintu atap malah terkunci,, ah,, ottokhe min ah-ya??"

"mwo?!! terkunci? bagai mana ini? ini sudah malam, apa kau sudah mencarinya ke seluruh tempat"

"ne,, gwa jiso opsoyo,, setauku dia juga belum makan seharian,, ayo kita kita ke pos satpam siapa tau satpam punya kuncinya"

"ah,, ani,,ani,, sebaiknya jangan kalau sampai satpam tahu kita sering menempati atap, habislah kita"

"ah matta,, lalu apa yang harus kita lakukan?"

"ayo kita ke atap siapa tahu pintunya bisa terbuka"

"ah tanpa kunci mana mungkin"

"sudahlah,, aku akan mencari cara untuk membukanya, kajja,,"

kamipun berlari menuju atap, sesampainya di atap pintunyapun masih tertutup, akupun mulai sangat cemas pada jiso, bagai mana jika tertjadi sesuatu padanya, dia juga tidak memakai pakaian tebal, bagai mana jika dia sangat kedinginan. tiba-tiba min ah memanggilku yang sedang duduk di tangga dan berdoa agar tidak terjadi sesuatu pada jiso, akupun lari menuju sofa, dan terkejutnya aku saat kembang api menghiasi langit malam, disana ada jiso yang sedang berdiri memegang setumpuk chocopie berhiaskan lilin yang indah.



akupun tercengang, entah apa yang ingin aku lakukan airmatakupun turun membasahi pipiku, jadi mereka mengerjai ku.

"Paboya.,,!! nappeun,,!! Apa kau tidak tau kekhawatiranku pada mu,,!! teganya kau,,!!" ucapku dengan keras badanku mulai melemas akupun jatuh dan mencoba menahan tangis ku, bagai mana tidak aku sangat khawatir dengan jiso sahabat ku yang sangat baik padaku, yang selalu ada saat ke adaan apapun, jiso menundukkan badannya dan masih memegang chocopie.

"geumane,, uljimayo,, aku ingin kita bersenang-senang saat ini, buatlah permintaan dan tiup lilin mu" ucap jiso sambil tersenyum, aku menuruti perintahnya dan saat ini juga kami membakar kembang api bersama, makan dan minum di atap bersama, aku benar-benar senang malam ini aku pikir jiso tidak mengingat ulang tahunku tapi ternyata dia ingin membuat pesta yang hanya ada kami bertiga, dia benar-benar ingin merayakan dengan sahabatnya saja, akupun melihat seoul dari atap daehagyo,ssangatlah indah, jiso dan min ah duduk berdua di sofa, aku melihat raut wajah min ah yang sangat serius, dia seperti terlihat sedikit kecewa tak lama kemudian min ah menatap ku, akupun cepat-cepat mengalihkan pandangan ku "ada apa dengan mereka berdua ucapku dalam hati, setelah menghabiskan malam di atap kamipun pulang di atas mobil benar-benar baru kali inilah kami tidak tertawa bersama, ada apa sebenarnya dengan mereka apa mereka menjalin kasih tanpa memberi tahuku? sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu akupun membuka pembicaraan.

"ada apa dengan kalian??"

"aniya,,," ucap min ah

"lalu kenapa tegang seperti ini?"

"tidak aku hanya memikirkan seragam apa yang akan ku buat untuk member showcase" ( oh iya aku bilang member showcase, itu orang-orang yang mengikuti showcase ya)

"lalu jiso?"

"ah aku memikirkan lagu apa yang aku bawakan nanti karna aku akan solo dan juga dance singing"

"oh,, jadi begitu aku juga akan solo, dan dance,,"

"BENARKAH?!" ucap jiso dan min ah bersamaan

"ne,, kenapa kalian sekaget itu?"

"aku hanya tidak tau kau akan tampil solo di showcase?" ucap min ah

"sem bilang nilai ku sangat cukup untuk solo jadi aku di perbolehkan solo"

"ah daebak,!"

"ayo mulai sekarang kita berlatih dengan keras untuk itu,!!"

"FIGHTING!!"

akupun sampai rumah, sesampaiku di kamar akupun langsung membuka laptopku dan mulai mengecek sns ku, setelah ku periksa begitu banyak yang mengucapkan ucapan saengill untukku, satu akun yang membuat ku tercengang,

jung wonwoo

saengil chukhahaeyo lee ara, aku berharap hari ini kau sangat bahagia dan maaf aku mengam bil nomor ponsel mu untuk keperluan.

aku kaget tak lama kemudian handphone ku berbunyi ternyata itu sms dari wonwoo akupun sangat kaget aku rasa hari ini aku mendapat jackpot berkali-kali. setelah lama smsan dengan wonwoo akupun tidur karna bsok pagi kami harus latihan untuk showcase.

keesokan harinya seperti biasa aku di jemput jiso dan min ah.

"wah kau sangat cantik hari ini " ucap min ah

" benarkah? biasa saja"

"aku rasa kau terlihat sangat bahagia, ada apa?"

"ah matta, aku belum cerita, tadi malam aku saling membalas pesan dengan wonwoo oppa, ah dia benar-benar baik padaku"

"apa kau yakin dia sangat baik?" sambung jiso

"tentu saja,"

"eh jangan senang dulu apa kau lupa kalau dia namcinnya seohyun?" sambungnya

"mereka tidak berpacaran, wonwoo hanya menganggapnya adik selama ini"

"benarkah? akurasa tidak seperti itu"ucap min ah

" geumanhe,, ada apa dengan kalian, kenpa sekarang kalian memojokkan ku?"

"ANIYO" uscap jiso dan min ah dengan bersamaan

"dan kenapa kalian begitu heboh" akupun mengalihkan pandanganku keluar jendela lalu jiso dan min ah melanjutkan aktifitasnya yaitu jiso menyetir dan min ah bermain iphonenya, setibanya di daehagyo kami berpencar kembali aku dan jiso ketempat latihan sedangkan min ah ke tempat desain.
di tempat latihan aku selalu bersama dengan wonwoo, dia melatihku dan juga mengajak ku bercanda, dia tidak sedingin yang aku perkirakan, dia sangat baik padaku, dan entah kenapa aku merasa jiso menatapku dan wonwoo dengan tatapan yang tajam, akupun menatapnya heran, mungkin hanya perasaanku saja, saat istirahat wonwoo mengajakku ke kantin dan akupun menerima tawarannya,

_________________________________________________________________________________

satuminggu berlalu hubungan ku dengan wonwoo semakin dekat dan aku rasa wonwoo sangat memberikan ku perhatian lebih saat ini, dan seohyun semakin membenciku saja tapi kelihatannya dia dan jisu mulai sangat dekat, akupun semakin santai menghadapi kelakuan seohyun, aku dan wonwoo sering keluar bersama, foto bersama bahkan aku sering memasukkan foto kami berdua ke dalam sns ku, sama halnya dengan wonwoo dia juga sering memasukkan foto kami, aku semakin jarang bersama dengan jiso dan min ah saat di daehagyo, bahkan kami hanya bersana saat berangkat ke daehag dan pulang, tapi dengan jiso lain aku juga pergi dan pulang kerja bersamanya, tapi itu jarang karna wonwoo sering mengantarku pulang pergi saat aku bekerja. hari ini kami berlatih sangat keras bagai mana tidak seminggu lagi adalah showcase, kami harus memberikan yang terbaik karna showcase ini sudah di undur selama 2 minggu.

"apa kau sangat lelah?" tanya wonwoo

"hmm" jawabku sambil mengangguk

"chankamman,, aku akan membelikan mu minum"

"ne,, gomawoyo oppa" ucapku sambil tersenyum, tak lama kemudian wonwoo kembali dengan 2 cola dan sepaket ayam, dari kejauhan aku melihat jiso yang memegang 2 pocari di tangannya dia terlihat ingin ke arahku tapi entah mengapa dia tidak jadi karna keduluan wonwoo, diapun memberikan minuman itu untuk seohyun dia juga memberikannya sambil tersenyum, entah kenapa saat itu aku sangat kangen dengan jiso, aku mencoba menghampirinya, sebelum menghampiri jiso aku berpamitan dengan wonwoo.

"apa kau sudah makan?" tanyaku pada jiso

"sudah" jawabnya singkat

"ah syukurlah. apa tugas mu sudah selesai?"

"sudah"

"apa aku boleh berangkat kerja dengan mu"

"TAK BOLEH..! JISO IS MINE" ketus seohyun

"ya hwang jiso..! aku bertanya padamu"

"kau seudah tahu jawabannya." jawabnya dan membuatku tak percaya aku menatap mereka dengan bergantian.

"apa kalian berpacaran sekarang? sejak kapan kenapa aku tidak tahu?"

"ya..! lee ara aku tidak pernah menanyakan mu dengan wonwoo oppa jadi pergi sana! jangan ganggu kami..!" sambung seohyun

"ah,, geure,," aku sedikit kecewa dengan jiso kenapa tiba-tiba seperti ini, aku merasa kacau tapi aku tetap ingin terlihat kuat di depan mereka. setelah latihan akun diantar oleh wonwoo oppa dia mengantarku hingga ke depan gerbang.

"jaljayo,," ucapnya sambil tersenyum

"ne,, gomawoyo oppa,, neo do" akupun membalas senyumannya aku berjalan menuju gerbang,

"ah,, ara-ya" akupun berbalik, wonwoo mendekatiku dan memegang pipiku akupun kaget mataku mulai membesar, dia mencium kening ku dan tersenyum

"gomawo,," sambungnya setelah itu dia masuk ke mobilnya dan meninggalkanku yang masih kaget, akupun masuk dan menuju kamar ku, setelah masuk kamar aku berfikir, kenapa perasaan ku tak sebahagia dulu? padahal aku sangat menyukai wonwoo dan sekarang dia juga menyukai ku tapi kenapa akau masih tak begitu bahagia?, aku memikirkan jiso dan seohyun lagi dan membuatku semakin tak karuan aku mencoba menelfon min ah, meminta maaf padanya dan juga menanyakan hubungan jiso dan seohun tapi min ah tak tau sama sekali dia juga tak sempat menanyakan itu pada jiso. aku mulai mengelilingi kamarku dan membuka sns ku berharap mendapatkan petunjuk dari sns jiso atau seohyun dan yang benar saja aku melihat foto mereka saat sedang makan bersama, lalu tiba-tiba saja aku ingin membanting handphone ku.

"aaaaahhh..!!!" teriakku " ada apa dengan ku, seharusnya aku sangat senang karna wonwoo oppa mencium kening ku lalu kenapa aku sangat envy melihat foto jiso dan seohyun..! ahhh,,,!!! apa yang sebenarnya aku lakukan,,!!" teriakku lagi.











sampai sini dulu ya capter 2 nya :) tunggu kelanjutannya lagi ya :) dan jika cerita sudah mulai tak karuan tolong komenjuseyo :D dan jika kalian suka tolong komen juga ya :D 감사합니다,안녕





Kamis, 01 Oktober 2015

sarangi ppajida chinguya (capter 1 )



Lee Ara 
Hong Jiso
Jung Wonwoo
Yoon Seohyun
Kim Min Ah


Hai perkenalkan namaku lee ara umurku 18 tahun, sekarang aku duduk di bangku kuliah di salah satu Univ di Seoul jurusan seni musik & tari, aku mempunyai sahabat yang bernama kim Min Ah dan Hong jiso mereka adalah sahabat ku dari Smp dan Sma yang sama, mereka cukup di percaya oleh orang tua ku, 
Hong jiso dia adalah salah satu anak yang paling kaya di Universitas kami, dia mengambil jurusan yang sama denganku, bahkan kamipun kerja paruh waktu bersama, dia juga salah satu pria terpopuler karna ketampanannya.
Kim Min Ah, dia adalah salah satu anak terpopuler karna stylenya, dia juga seorang desainer baju remaja untuk keluarga dan teman-temannya, dia mengambil jurusan yang berbeda ya itu Fasion & Akting.
aku menyukai seorang pria terpopuler di Universitas dan dia juga seorang pemain basket, banyak wanita yang mendekatinya dia adalah Jung Wonwoo, dan kabarnya dia dekat dengan wanita terpopuler yaitu Yoon seohyun dia seorang gadis kaya raya dan juga cantik, dia handal dalam bidang akting & bernyanyi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pagi ini adalah pagi yang sangat aku tunggu-tunggu, bagaimana tidak, hari ini adalah hari bertambahnya usiaku yang kemarinnya 17thn sekarang 18thn, aku juga senang hari ulangtahunku berpaspasan dengan hari di selenggarakannya showcase di Daehagyo, dan aku berharap hari ini menjadi hari terindahku, "tuhan jadikanlah hari ini hari yang membahagiakan untukku"  itu doa yang aku panjatkan saat bangun dari tidurku, akupun beranjak dari tempat tidurku bersiap-siap untuk berangkat ke Daehagyo (kampus), setelah mempersiapkan diri dan aku mempoles wajahku dengan sedikit eyeliner, bedak dan lipglosh, seseorang mengetuk pintu kamarku.

"lee ara,,,!!! apakau ada didalam??!" panggil seorang gadis yang suaranya begitu tidak asing untukku.

"Tidak,,, aku sudah di daehag,,," jawabku dengan keras, diapun membuka pintu dan segera menilai penampilanku

"aigo,,, neon jinja yeppuda,,style mu selalu saja mengalahkanku" jawabnya

"jinjayo?,,, sudahlah aku tidak punya uang kecil saat ini,," kataku di akhiri dengan tawa

"ah,, aku serius,, ayo kita ke daehag jiso sudah menunggu kita di mobil,,,"

" baiklah,, kau turun saja duluan aku ingin mengambil tas dan sepatuku dulu,,"

"ne,, nan gidari" katanya sambil beranjak pergi

"ne,,,"

akupun memakai sepatu dan sebelum aku memakai tas aku mengecek semua peralatanku agar tidak ada yang tertinggal, setelah itu aku turun menemui jiso & min ah, kamipun berangkat ke daehag,di perjalanan kami bernyanyi dan tertawa bersama dan jiso mengecilkan volume musiknya.

"ara-ya hari ini kita di perbolehkan untuk izin oleh sajangnim jadi kita bisa libur kerja hari ini,," 

"geureyo?? tapi bagaimana bisa?"

"aku memberi tahunya bahwa kita terpilih tampil di showcase,, jadi dia membiarkan kita untuk fokus pada showcase kita,,"

"aahhh,,,gomabgedo,,"

"semoga hari ini menyenangkan, ayo kita mulai...!!" ucapnya dengan semangat.

"HWAITING,,!!" kami pun berteriak bersama. 

karna ke asikan kamipun tidak terasa sudah sampai daehag, kami memasuki daehag sambil tertawa dan jiso hanya senyum melihat tingkah kami, aku dan Min ah pun berpisah karna kelas kami cukup jauh, jadi tinggal aku dan jiso, akupun selalu menggodanya dan membuatnya tertawa di sepanjang jalan menuju kelas, aku selalu berjalan di depannya dan menghadap ke depannya.

BRUK!!

suara suatu bendah terjatuh dan juga di iringi dengan teriakan seorang gadis di belakangku, spontan akupun membalik badanku.

"YA,,,!!! apa kau sengaja menabrakku,," ucapnya dengan suara yang cukup keras.

"mian,, aku tak sengaja tadi aku berjalan mundur,," 

" pantas saja otakmu juga ikut mundur,,"

"mianhe yo,, aku benar-benar tidak sengaja" ucapku sambil menundukkan badan

"aku ingin kau membawa Iphone ku ke konter untuk di periksa atau bila perlu kau bisa menggantinya dengan yang baru,," sambungnya sambil sedikit membesarkan matanya

"ya,,,yoon seohyun,,!Iphone mu tidak lecet sedikitpun, casenya begitu empuk dan begitu melindungnginya,, jadi aku rasa tak ada kerusakan yang fatal,," sambung jiso

akupun menunduk mengambil Iphone seohyun, dan tiba-tiba ponselnya berbunyi akupun spontan melihat nama seseorang yang menelfon itu *Wonwoo Oppa* tentu saja itu membuat ku kaget, jadi sejauh inikah hubungan mereka ucapku dalam hati, seohyunpun merampas ponselnya dari tangan ku dan beranjak pergi sambil mengangkat telfonnya,aku masih saja terpaku rasanya harapanku sudah tak ada l;agi untuk membuat pria itu menatapku. tiba-tiba saja jiso menarik tanganku dan menyuruhku untuk berjalan di depannya akupun berjalan menuju kelas tanpa sadar aku kehilangan seseorang yang berada di belakangku, setiba dikelas aku di kagetkan oleh sambutan meriah dari teman-teman dan juga seongsaengnim mereka memberikan 2 buah kue tar yang tertuliskan = saengilchugkahamnida lee ara = perayaan ulangtahun di kelasku begitu meriah, tapi aku masih merasa kurang karna ketidak hadiran Jiso, " kemana dia kenapa dia tiba-tiba menghilang, apa dia melupakan ulang tahunku,, tapi mana mungkin dia melupakannya? ah,,, " pikir ku, akupun keluar dari kelas dan mencarinya, dia tidak ada dimna pun, akupun mencarinya ke artap tempat biasa kami berkumpul, setelah berada di atap aku melihatnya sedang tidur di sofa yang kami letakkan di sana agar dapat duduk dengan nyaman saat itu matahari tidak begitu terik jadi tidak masalah untuk tidur dibawahnya, akupun berdiri di samping sofa menutupi sinar matahari menuju wajah jiso, tak lama kemudian jiso bangun dan menatapku.

"lee ara,, sejak kapan kau ada disini?" tanyanya

"kenapa kau tidak ke kelas? kenapa kau malah kemari? apa kau melupakanku? apa kau tidak  ingat  hari ini hari apa?" 

" tenanglah aku bingung jika kau bertanya secepat itu,," jawabnya sambil menatapku dengan       tatapan bangun tidurnya.

"sudahlah,,lupakan saja,, aku tidak ingin memperpanjang masalah,, apa kau tidak ke ruang        latihan?" 

"tentu saja aku akan pergi,, kau pergi saja duluan aku masih ingin ber istirahat di sini" 

"oh,, baiklah,, aku pergi dulu ya,, annyeong" jawabku dan pergi meninggalkan jiso sendiri.

Akupun mengganti pakaian ku dengan pakaian latihan, setelah itu aku menuju ruang latihan, saat di perjalanan menuju ruang latihan aku di buat penasaran oleh kertas yang tertempel di mading dan membuat begitu banyak mahasiswa berkumpul, akupun pergi dan melihat bacaan di kertas mading itu tapi sayangnya karna terlalu banyak orang yang berkumpul aku jadi tidak bisa melihatnya, jadi aku bertanya pada seseorang yang berada di depanku.

"Ada apa ini??" tanyaku

"Pemberitahuan Showcase" jawabnya

"Showcase?? Pemberitahuan tentang apa??"

"Showcase di undur 2minggu lagi, karna ketua sedang berada di Belanda saat ini"

"MWO,,!!" 

"bukannya kau lee ara?" tanyanya

"Iya, adaapa?" aku balik bertanya

"Kau terpilih showcasekan? mengapa kau tidak keruang latihan untuk pembagian kelompok?"

"Mwo,,? klompok apa? baiklah, gomawoyo,," akupun berlari meninggalkannya, dan menuju ruang latihan ternyata ruang latihan sudah sepih dan yang ada hanya seseorang pria yang wajahnya di tutupi oleh korden karna ia duduk di pojokan jendela.

"kau lee ara bukan?" tanyanya

"ne,na lee ara-aeyo"

"kau dancerkan?" tanyanya lagi

"ne,,"

pria itupun berdiri dan kali ini korden tidak menghalangi wajahnya, akupun terdiam tak percaya seseorang yang mengobrol denganku adalah Jung wonwoo.


















- ok karna ini sudah terlalu malam untukku dan aku juga sudah sangat ngantuk jadi FF untuk hari ini hanya sampai sini, aku akan menyambungnya nanti,dan satu lagi di foto ulzzang itu, itu cuman nama dari saya, oke byebye  :) 감사합니다,안녕 


Selasa, 29 September 2015

PERKENALAN ADMIN

ANNYEONGHASEYO, oke disini nantinya bakalan ada FF dari saya tapi tunggu di tulis dan ketiknya :D oke FF yang pertama gw akan masukin member SEVENTEEN :) so,,, ditunggu ya :)