Kamis, 08 Oktober 2015

Sarangi Ppajida Chinguya (Capter 3 )


Lee Ara 
Hong Jiso
Jung Wonwoo
Yoon Seohyun

Kim Min Ah
















 Showcase semakin dekat aku dan wonwoo semakin berlatih dengan keras, dan aku melihat jiso dan seohyun semakin dekat saja, itu membuatku sangat sedih, bahkan aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku, semakin aku dekat dengan wonwoo aku semakin merasa kehilangan seseorang, bukankah aku menyukai wonwoo, lalu apa yang sebenarnya hilang dariku? terkadang aku mengingat sedikit memori tentang aku dan jiso, apa aku kehilangan jiso? tak mungkin dia adalah sahabat ku, dimanapun aku berada dia juga berada di tempat yang sama dengan ku, itulah yang ku tahu selama ini.

di tempat latihan sem memanggil kami untuk melakukan latihan di atas panggung, setelah latihan akupun menuju atap aku mengingat saat-saat kami ber3 bersama-sama, "kenapa jadi seperti ini" gumamku dengan raut wajah kecewa, iya kecewa pada diriku sendiri, seharusnya aku lebih bisa membagi waktuku untuk sahabatku juga, tak lama kemudian aku merasa ada seseorang di belakangku, akupun membalik badanku.

"jiso-ya,,"

"oh,, ara-ya,,"

"kenapa kau ada disni, ani,,ani,, maksudku mana seohyun?"

"seohyun? dia pulang"

"kenapa kau tidak mengantarnya pulang?"

"tidak" jiso membalik badannya dan melangkah pergi.

"chankammanyeo jiso-ya..!" teriakku dengan sedikit nada tinggi, jiso menghentikan langkahnya tanpa berbalik. "i miss you" sambungku, tapi jiso meninggalkanku begitu saja tanpa berkata apa-apa
"chinguya" sambungku dengan nada sedih. bagaimana bisa dia begitu dingin, kami sudah mengenal satu sama lain tapi aku seperti tidak mengenali jiso yang sekarang ini.

Dua hari sebelum showcase aku fokus pada penampilanku nantinya tanpa memikirkan semua masalahku tepatnya semua tentang perasaanku, setelah itu min ah datang dan memberiku kostum yang akanku kenakan nantinya, akupun menceritakan semuanya pada min ah.

"gwenchanayo ara-ya?"

"ne,,"

"jangan marah ya dengan pernyataan ku, ( aku mengangguk) aku rasa kau menyukai jiso"

"MWO,,! apa maksudmu? "

"ne,, aku rasa kau menyukainya bukan sebagai sahabat, tapi sebagai laki-laki"

"mana mungkin,,,"

"itulah yang aku lihat"

"ah min ah ya,, ottokhe??"

"na do mollaseo"

"ahh,,, paboya,, lee ara pabo" ucapku sambil memukuli kepala ku.
bagai mana bisa aku menyukai jiso, dia sahabatku, dia adalah orang yang berada di belakangku saat bahagia dan berada di depanku saat aku bersedih, bagai mana bisa aku menyukainya, bukankah aku menyukai wonwoo.

_________________________________________________________________________________

Showcase di mulai, aku dan yanglainnya berkumpul sambil menunggu giliran masing-masing, penampilan yang paling aku tunggu-tunggu adalah penampilan dari jiso, lagu apa yang ia bawakan saat solo dan dance, akupun menunggu, setelah jiso di atas panggung ia menyanyikan lagu dari DAY6- CONGRATULATION semua penonton bertepuk tangan, penampilannya begitu memukau, sampailah saat penampilan ku, aku menyanyikan lagu dari AFTERSCHOOL- BECAUSE OF YOU (remake ver)

I never forget you boy
I never forget you boy
He eojinji beolsseo myeot nyeoni jinatneunji molla
Geudae saenggak manhamyeon jakku nunmul man heulleo
Oneul ttara wae geureohke niga bogo peulkka
Chang bakkwi bissoriga nae mameul heundeureo nwa
Sarang haji malgeol geuraesseo jeong juji malgeol geuraesseo
Butjapji malgeol geuraesseo wae ireohke na honja apa
Sarang haji malgeol geuraesseo jeong juji malgeol geuraesseo
Ije eotteokhae geudael ijeulsu eobseo
Neo ttaemune manhido ureosseo (Maeil bam nan)
Neo ttaemune manhido useosseo
(Geudae ttaemune)
Neo ttaemune sarangeul mideosseo
Neo ttaemune, neo ttaemune, moduda ilheosseo
Jeongmal dap dap daphae
Gap gap gaphae,
Mak mak makhae
Neo eobtneun sesangi
Nae malmameul sshibeo nohgo
Jajonsim jit balba nohgo
Nae mameul jjijeo nohgo
Wae nareul tteonaga
Geunaldo biga wasseotji
Hanchameul geudaen mareobshi
Nareul bara bogiman haesseo
Heundeulli neun nunbitgwa aesseo
Jitneun eosaekhan misoga
Ibyeoreul yaegi haejweo
Sarang haji malgeol geuraesseo jeongjuji malgeol geuraesseo
Butjapji malgeol geuraesseo
Sarang haji malgeol geuraesseo jeongjuji malgeol geuraesseo
I never forget you
Neo ttaemune manhido ureosseo
(Maeil bam nan)
Neo ttaemune manhido useosseo
(No no)
Neo ttaemune sarangeul mideosseo
Neo ttaemune, neo ttaemune, moduda ilheosseo
I miss you, I need you
Kkum sogeseon ajikdo I’m with you
I miss you, (I miss you)
I need you, (I need you)
Shiganeul dwi deollyeo wanna kiss you again, my boy
Uh hohhh oh ooo… ~
(Neo ttaemune na~~)
Jeongmal dap dap daphae
Gap gap gaphae, Mak mak makhae
Nooo noo~
Neo eobtneun sesangi
Nae malmameul sshibeo nohgo (sshibeo nohgo)
Jajonsim jit balba nohgo ( balba nohgo uh~)
Nae mameul jjijeo nohgo wae nareul tteonaga (Yeah~)
Oeh uuu…
Neo ttaemune
sembari aku bernyanyi aku mengingat semua kenangan ku bersama jiso, air matakupun mulai turun, aku tak dapat menahannya, setelah laguku selesai akupun menuruni panggung dengan perlahan,setelah sampai di bawah akupun berlari, wonwoo memanggilku, akupun masih terus berlari, dari kejauhan jiso melihatku, min ah mencoba menghentikanku tapi aku tidak menghentikan langkahku, aku berlari menuju atap daehag dan berteriak sekencang mungkin."ada apa dengan ku,,,!! ya hong jiso!!!! bisahkah kau tak membuatku tersiksa, aku merasa kau sangat jauh saat ini,,!!!"
teriakku dan tangiskupun semakin menjadi-jadi, aku menyesali semua perbuatanku yang melupakannya dan membuatnya tersiksa oleh sikap ku, setelah lama berada di atap aku menyusuri setiap tempat yang kami lewati dengan candaan kami dulu, lalu aku kembali ke sofa dan mengenang semuanya, "apa persahabatan kita hanya sampai sini" keluhku, akupun beranjak menuju pintu dan betapa kagetnya aku orang yang berada di hadapanku adalah jiso, aku menatapnya dalam, dia juga menatapku dengan tatapan yang sama.
"ada apa dengan mu? matamu membengkak badanmu panas, bibirmu begitu pucat, dan tak biasanya kau menolah bibimbap buatan eommamu," ucapnya dengan nada khawatir
"entahlah aku hanya tak ingin memakan apapun" 
"ya lee ara kau pasti akan membuat semua orang khawatir, ayolah makan saja, jika tidak kau tak akan sembuh, jebalyo lee ara,, jangan seperti ini" sambungnya dengan nada sedih
" min ah-ya,,,," akupun melihat min ah dan airmataku mulai membasahi pipiku, "apa yang harus aku lakukan? aku jatuh cinta pada jiso " aku mulai menangis dan menyandarkan kepalaku ke bahu min ah, min ah memelukku.
"dia juga,, dia juga sangat mencintaimu ara-ya"
"ani,, dia mencintai seohyun, aku melihatnya seohyun mengecup bibirnya, dan dia hanya diam saja"
"dia diam karna dia kaget seohyun tiba-tiba menciumnya di depan mu, dia sangat ingin kau bahagia dengan wonwoo walau dia sendiri begitu sakit, apa kau tahu sejak di bangku smp ia telah menyukai mu, tapi ia tindak ingin memberi tahumu karna ia takut kau akan memutuskan pertemananmu dengannya, ia juga masuk ke jurusan seni musik dan tari hanya karna ingin bersama mu, memilih bekerja karna ingin melindungimu, yang aku tahu dia tak pernah berhenti menyukai mu ara-ya," aku terdiam, tangisku semaki menjadi, min ahpun ikut menangis, "jiso-ya apa kau benar-benar tersiksa karena ku?" ucapku masih dalam pelukan min ah.
keesokan harinya walaupun aku tidak begitu sembuh aku memaksakan diri untuk masuk ke kampus,  aku masih begitu pucat untuk terlihat baik-baik saja. min ah bertanya apa aku akan baik-baik saja dan aku menjawab iya, aku masih bisa berjalan menuju kelasku, min ah tak membiarkanku berjalan ke kelas sendirian ia mengantar ku menuju kelas, sesampaiku di kelas aku langsung menuju bangku ku karna ada sem di depan, aku merasa jiso menatapku aku tetap fokus pada apa yang di terangkan oleh sem, setelah jam selesai aku melihat ke arah bangku jiso, dan dia sudah tak ada disana aku mencarinya ke atap dan tebakanku benar ia berada di atap, dia sedang berdiri dan memandang langit, aku hanya diam di belakangnya tak lama kemudian ia membalik badannya.
"ara-ya"
"PABOYA..!!!" teriakku
"mianhae"
"paboya,, nappeunom..!!" aku perlahan melangkah mendekati jiso, dan memukul bahunya. "nappeunnom,,! bagaimana bisa kau melakukan ini padaku,," 
"mian" hanya itu yang terucap dari bibir seorang jiso
"kenapa kau tak memberi tahuku sejak awal?!! kenapa kau menyakiti dirimu sendiri?!! kenapa,,!!"
" karna aku tak ingin jauh dari mu, aku tidak memberi tahumu sejak awal karna aku tak ingin kau menjauhi ku, aku hanya ingin mencintaimu dengan caraku sendiri ara-ya,,"
"walau pada akhirnya kau melukai dirimusendiri? iya? dan sekarang kau melukai ku jiso-ya,,!!" sambungku.
"mianhae"
"paboya,,,,!! apa yang harus aku lakukan,"
"tetaplah bahagia ara-ya"
"mwo,,," aku menatap jiso dalam.
"yang aku butuhkan adalah kebahagiaan mu, kau adalah segalanya bagiku, aku tak pernah menjauh sedikitpun dari mu, aku selalu berada di belakang mu, hanya saja sekarang aku terlalu jauh di belakang mu sehingga terkadang aku selalu kehilangan mu, aku bahagia saat melihat mu tertawa bersama orang yang kau sukai, walau hatiku harus menahan sakit yang begitu dalam, tapi itu bukan apa-apa di bandingkan rasa sayangku itu hanya sebuah titik hitam di kertas putih yang bersih"
"jiso-ya,,," air mataku tak dapat lagi ku tahan.
"uljima,, aku tak ingin melihatmu menangis, hatiku sangat sakit melihatmu seperti ini"
"apa yang harus aku lakukan jiso-ya,, sekarang aku merasakan betapa berharganya kau untukku,, aku bahkan tak melihat mu sebagai sahabat, setiapkali aku melihatmu tertawa, hatiku selalu bergetar, apa yang harus aku lakukan jiso,, aku tak ingin merusak hubungan mu dengan seohyun.,,"
"aku dan seohyun tak mempunyai hubungan apapun, hanya saja ia menciumku untuk membuat wonwoo cemburu, bukannya cemburu wonwoo malah mencampakannya sekarang,"
"mwo lalu tentang hari ulang tahunku, apa yang kau bicarakan dengan min ah,?"
"ah itu,,, cobalah kau tanya pada min ah nanti,, mianhae ara-ya,"
"ne,, na do mianhae,," saat aku ingin bicara lagi tiba-tiba saja seohyun menelfon jiso, meminta tolong karna  ada seseorang yang merusak mobilnya.
"aku akan ke seohyun, apakah kau mau ikut?"
"ne,, " kamipun berlari menuju alamat yang di sampaikan seohyun, setelah kami sampai di tempat seohyun, aku dan jiso kaget betapa berantakan dan kotornya mobil seohyun, 
" apa yang terjadi?" ucapku 
" entahlah,, aku hanya masuk ketoko itu sebentar, setelah keluar mobilku sudah seperti ini,,," jawabnya dengan raut wajah sangan kebingungan.
"chankamman, aku akan membelikanmu minum," akupun berlari menuju toko di sebrang dan membeli 2 botol air mineral untuk seohyun dan jiso. " minumlah dulu," sambungku, seohyunpun meminum air itu, tak lama kemudian dia sadar bahwa yang dari tadi mengajaknya bicara adalah seseorang yang tak pernah di sukainya.










cerita mulai tak jelas??? entahlah mungkin karna aku sudah sangat mengantuk saat mengetiknya,, so jangan lupa tinggalkan komentar anda :) 감사합니다,안녕 

"ada apa dengan mu? mengapa kau kemari?" ucapku 

"aku hanya ingin beristirahat di sini,,"

"hmm geure, aku akan pergi beristirahatlah,," akupun melangkah meninggalkan jiso, tapi tiba" saja ia memelukku dari belakang akupun menggoyangkan badanku dengan pelan bermaksud agar iya melepaskan pelukannya, tapi bukannya melepaskan pelukannya ia malah memperkuatnya.

"jebal, diamlah sebentar saja,, aku merindukanmu" ucapnya yang membuatku kaget dan tak bisa berkata-kata. spontan aku melepaskan pelukan jiso dan berlari ke depan perpustakaan.

"ada apa denganku kenapa tiba-tiba jantungku rasanya ingin meledak, ah,,, apa yang terjadi padaku," ucapku sambil menyandar di tembok.

" ternyata kau disini,, aku mencari mu,," ucap seseorang yang suaranya sudah tak asing lagi bagiku.

"oh oppa, mian aku hanya ingin sendirian tadi" jawabku

"ne,, gwenchana,, ternyata suaramu bagus juga ya,,"

"benarkah? akurasa tidak seperti itu,," jawabku sambil mencoba tersenyum kembali.

"tentu saja, aku baru mendengar suara yang seindah itu,,, teruslah bekerja keras oke,,," ucap wonwoo sambil mengelus kepalaku, tak lama kemudian seseorang menghampiri kami.

"mana jiso? " tanyanya

"entahlah kami tidak melihatnya dari tadi," jawab wonwoo

"aku tidak bertanya pada mu, aku bertanya dengan sahabatnya ini, eh alias mantan sahabatnya ini" ucapnya ketus.

" dia,,,,," belum selesai aku berbicara jiso sudah berada di depan tangga dan memanggil seohyun.

" yoon seohyun,,," panggilnya, kamipun menoleh.

"ah,, jiso-ya,,, kau tadi sangat keren aku menyukainya," ucapnya sembari menuju jiso, tak lama kemudian ia mengecum bibir jiso, di hadapan kami. tentu saja itu membuat kami kaget, tak hanya aku dan wonwoo, jiso pun hanya diam, walau kecupannya hanya sebentar tapi rasanya dadaku terasa di iris-iris, akupun berusaha sekuat mungkin untuk terlihat tegar di hadapan mereka.

"apa yang baru saja kau lakukan?" ucap jiso.

"itu hadiah dariku karna telah membuatku terkesan,," jawab seohyun dengan nada yang sedikit manja.

"apa kalian bisa melihat, kami berada di sini, bagai mana bisa kalian melakukan itu di depan kami?" sambung wonwoo.

"wae?? apa kau keberatan, lakukan saja pada pasangan mu juga, OPPA" ucap seohyun dengan nada sedikit meremehkan.

"kami tidak ingin melakukan itu, hanya karna ingin membuat seseorang iri,," balas wonwoo, sambil memandang seohyun tajam, dan menarik tanyanku melewati mereka, jiso menatapku dengan iba, aku yang masih mengigat kejadian itu, tidak melihat jiso sama sekali, wonwoo mengantar ku pulang iya juga berpesan agar aku beristirahat. sesampaiku di kamar, aku menatapi foto ku dengan min ah dan juga jiso, "aku tidak tahu sejak kapan, tapi saat ini hatiku teriris saat melihatmu dengan seohyun, apa kau juga menyukainya? bisakah kau menatapku sebagai gadis, dan bukan sahabat mu? aku hanya ingin bilang sarangi ppajida chinguya" akupun menangis sepanjang malam mengingat semua kenangan ku dengan jiso dan kecupan yang di berikan seohyun untuknya. 

keesokan harinya aku tak masuk kuliah karna sakit, dokter sudah memeriksaku dam memberikanku obat, eomma membuatkanku bibimbab, tapi aku tak memakannya aku rasa nafsu makanku menurun aku hanya tidur seharian, eomma selalu mengantarkan makanan untukku dan menyuruhku makan tapi aku sama sekali tak mengunyah apapun, obatku pun tak ku minum tak lama setelah eomma mengantarkanku makanan min ah datang.


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar